PROSEDUR ANALISA
A.
Kadar
Abu
Menimbang bahan sebanyak 2 gram yang
diletakkan dalam cawan porselin yang sebelumnya telah ditimbang. Panaskan di
atas lampu spirtus sampai bahan tidak berasap. Masukkan bahan pada tanur
pengabuan 5500C ± 250 C sampai bahan berwarna putih
abu-abu. Letakkan pada meja porselin sampai hangat dan masukkan ke dalam
desikator. Dinginkan dan timbang.
B. Kadar Air
Menimbang bahan ± 5 gram. Menimbang
cawan yang telah dipanaskan dengan oven. Panaskan bahan dalam oven yang telah
dimasukkan cawan dan telah ditimbang. Pemanasan pertama 1 jam, kedua 30 menit,
ketiga 30 menit, dst sampai tercapai
bobot konstan (selisih 0,002 g)
C. Kadar Serat
Menimbang 5 gram sampel dan memasukkan
sampel pada elenmeyer. Tambahkan H2SO4 1,25 % 25 ml, aduk sampai rata.
Panaskan secara refluk selama 30 menit. Menyaring dan memisahkan endapan
(prespitat). Lalu prespitat dimasukkan ke dalam 50 ml NaOH 1,25%. Panaskan
secara refluk selama 30 menit. Memisahkan prespitat dengan menyaring endapan
dicuci dengan H2O panas (membilas glukosa) K2SO4
(membilas protein/asam amino) dan CH3COOH 95 % (membilas lemak).
Endapan yang telah disemprot dicuci dan panaskan dalam oven. Masukkan dalam
desikator dan timbang.
D. Derajat Asam
Menimbang sampel 5 gram tepung,
masukkan dalam elenmeyer dan larutkan dalam H2O ±50 ml. Saring dengan
kertas saring, encerkan menjadi 100 ml dengan labu takar. Ambil 25 ml kemudian
titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N indikator PP 2 tetes. Titik Akhir Titrasi
E. Derajat Putih
Letakkan sampel dan BaSO4
pada kertas manila hitam. BaSO4 dapat dihasilkan dari reaksi K2SO4
+ Ba (NO3)2
K2NO3
+ BaSO4. Jika BaSO4 belum tersedia. Caranya dari larutan
itu disaring, BaSO4 dioven dan masukkan dalam desikator. Bandingkan
keputihan antara sampel degan BaSO4. Jika hampir sama 95 %, sedikit
berbeda 90 % dan bila sama 100 %. Dapat diuji oleh beberapa orang panelis
kemudian diambil simpulan rata-rata hasilnya.
F. Viskositas
-
Persiapan sampel Timbang tepung 3 gram, siapkan NaOH 1 % 30 ml dan H2O 270 ml. Larutkan ketiga bahan tersebut. Maukkan air 600 ml ke dalam viscometer.- Pengujian
- Blanko : Masukkan air pada viscometer sebanyak 300 ml, hitung waktu alir air.
- Sampel : Masukkan larutan sampel ke dalam viscometer, hitung waktu alir air.
Dengan menimbang piknometer kosong
(A). Timbang piknometer berisi air (B) dan piknometer berisi sampel (C). Hitung
Bj dengan rumus
Hitung derajat kekentalan dengan
rumus
Engler
to
= waktu alir air (menit)
t1
= waktu alir sampel (menit)
di =
Bj sampel
do =
Bj air
G. Kadar HCN
Menyiapkan sampel + 5 gram
dan larutkan dalam H2O + 25 ml. Siapkan 25 ml KCNS sebagai
pembanding. Siapkan 2 buah kertas pikrat ukuran 7 cm × 2 . Tetesi masing-masing
kertas pikrat dengan asam pikrat dan Na2CO3. Ikat
masing-masing kertas pada bagian ujungnya dengan benang. Masukkan larutan
sampel ke dalam elenmeyer begitu pula KCNS. Masukkan kertas pikrat pada
masing-masing elenmeyer. Biarkan benang berada di luar elenmeyer dan tutup
kedua elenmeyer dengan alumunium foil. Panaskan kedua elenmeyer selama + 10 menit. Lihat kedua hasil percobaan pada
kertas pikrat. Jika kertas pikrat pada percobaan sampel berwarna coklat
kehitaman atau lebih gelap dari pembanding, maka tepung tapioka mengandung HCN
(positif HCN). Jika tidak maka tepung tapioka aman dikonsumsi (negatif HCN).
Namun karena analisa ini merupakan analisa kualitatif, maka volume KCNS tidak
mutlak harus 25 ml, dapat digunakan 5 ml saja. Selain lebih murah maka akan
mempercepat langkah kerja. Sedang waktu
pemanasan dengan water batch tidak mutlak 10 menit, asal sudah terlihat
reaksi maka dapat dihentikan.
0 komentar:
Posting Komentar